Pakaian Berkendara
Sejatinya, tidak ada aturan baku dalam ritual menggunakan perlengkapan berkendara. Mau pakai sarung tangan dulu, jaket di tengah atau helm di akhir. Bebas, sekali lagi bebas.
Mari kita intip cara berpakaian pembalap yang bisa dijadikan model. Pembalap sudah pasti pakai racing suit alias pakaian balap lebih dahulu. Ini bisa diumpamakan jaket. “kemudian helm, dan terakhir sarung tangan,”. Urutan ini bukan tanpa maksud. Kenapa menggunakan helm terlebih dahulu sebelum sarung tangan? Untuk helm branded standar keselamatan tinggi seperti Nolan, Arai, Shoei, pengikat helm tidak model klip tapi ikat tali. “Ini sangat menyulitkan jika harus memesang sarung tangan terlebih dahulu baru pakai helm”. Selain itu, untuk kasus tertentu, kadang saat parkir sarung tangan sebaiknya dipasng setelah karcis parkir diserahkan ke petugas. Begitu juga urusan bayar. Jika sarung tangan dipakai duluan, karcis parkir dengan mudah jatuh tanpa diketahui. Itu karena rasa kulit tangan sudah terhalang sarung.
Mari kita intip cara berpakaian pembalap yang bisa dijadikan model. Pembalap sudah pasti pakai racing suit alias pakaian balap lebih dahulu. Ini bisa diumpamakan jaket. “kemudian helm, dan terakhir sarung tangan,”. Urutan ini bukan tanpa maksud. Kenapa menggunakan helm terlebih dahulu sebelum sarung tangan? Untuk helm branded standar keselamatan tinggi seperti Nolan, Arai, Shoei, pengikat helm tidak model klip tapi ikat tali. “Ini sangat menyulitkan jika harus memesang sarung tangan terlebih dahulu baru pakai helm”. Selain itu, untuk kasus tertentu, kadang saat parkir sarung tangan sebaiknya dipasng setelah karcis parkir diserahkan ke petugas. Begitu juga urusan bayar. Jika sarung tangan dipakai duluan, karcis parkir dengan mudah jatuh tanpa diketahui. Itu karena rasa kulit tangan sudah terhalang sarung.
0 komentar:
Posting Komentar